Konsep Dasar Komunikas Antar Pribadi
A. Alasan pentingnya memahami Komunikasi antar Pribadi
Komunikasi antar-pribadi diperlukan sebagai saluran agar
individu dapat memahami gagasan dan perasaan yang ada pada seseorang, sekaligus
sebagai sarana untuk dapat menafsirkan gagasan dan perasaan orang lain. Manusia
tidak akan dapat berkembang secara optimal jika tidak berhubungan dan
berkomunikasi dengan sesamanya. Begitu pentingnya kontak dan hubungan tersebut,
jika individu tidak berhubungan dengan orang lain dalam waktu yang relatif
lama, rasa tertekan akan muncul, rasa ragu terhadap diri sendiri meningkat,
bahkan dapat terkena patologi sosial.
Salah satu tujuan utama komunikasi antar-pribadi adalah berkaitan
dengan penemuan diri. Strategi lain untuk melakukan penemuan diri adalah
melalui proses perbandingan sosial yang dilakukan melalui perbandingan
kemampuan, prestasi, sikap, pendapat, nilai, dan kegagalan kita dengan orang
lain.
Dengan demikian kita mencoba mengevaluasi diri kita dengan
cara membandingkan diri kita dengan orang lain. Di samping dapat untuk memahami
diri sendiri dan orang lain dengan lebih baik, komunikasi antar-pribadi juga
bertujuan untuk menemukan/mengetahui dan mendiskusikan kualitas lingkungan kita
secara baik melalui perjumpaan antar-pribadi.
B. Pengertian komunikasi antar pribadi
Komunikasi antar pribadi dapat dirumuskan sebagai berikut :
- Proses pengiriman pesan verbal maupun non verbal.
- Komunikasi antar pribadi merupakan interaksi antara dua atau lebih individu.
- Individu saling menanggapi dalam menyampaikan pesan.
Sesuai rumusan di atas, maka dapat di simpulkan bahwa komunikasi antar pribadi adalah suatu proses
pengiriman pesan dari seseorang kepada orang lain atau beberapa orang, baik verbal
maupun non verbal yang ditanggapi oleh orang lain dan merupakan interaksi
antara pribadi – pribadi yang terlibat secara utuh dan langsung satu sama lain
dalam menyampaikan dan menerima pesan secara nyata.
C. Lima ( 5 ) Unsur Pokok dari
pengertian komunikasi antar pribadi
1. Who(siapa atau sumber); Sumber atau
komunikator adalah pelaku utama atau pihak yang mempunyai kebutuhan untuk
berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi, bisa seorang individu,kelompok,
organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator.
2. Says What (pesan); Apa yang akan
disampaikan atau dikomunikasikan kepada penerima (komunikan), dari sumber
(komunikator) atau isi informasi. Merupakan seperangkat symbol verbal atau non
verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi. Ada 3
komponen pesan yaitu makna, symbol untuk menyampaikan makna, dan bentuk atau
organisasi pesan
3. In Which Channel(saluran atau media);
Wahana atau alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada
komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka), maupun tidak langsung
(melalui media cetak atau elektronik).
4. To Whom (untuk siapa penerimanya); Orang
atau kelompok atau organisasi atau suatu negara yang menerima pesan dari
sumber.
5. With What Effect? (dampak atau
efek); Dampak atau efek yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah menerima
pesan dari sumber, seperti perubahan sikap, bertambahnya pengetahuan
D. Lima ( 5 ) ciri komunikasi
antar pribadi
- Keterbukaan (Openess), yaitu kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan antar pribadi.
- Empati (Empathy), yaitu merasakan apa yang dirasakan orang lain.
- Dukungan (Supportiveness), yaitu situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung efektif.
- Rasa positif (positiveness), seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif.
- Kesetaraan
atau kesamaan (Equality), yaitu pengakuan secara diamdiam
bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.
E. Lima ( 5 ) contoh fungsi
komunikasi antar pribadi
- Frekuensi komunikasi, lamanya proses komunikasi antar pribadi olehorangtua dan anak berlangsung.
- Intensitas komunikasi, seberapa sering komunikasi yang terjadi antara orangtua dan anak.
- Waktu pada saat proses komunikasi antar pribadi berlangsung, waktu yang dipilih untuk melaksanakan proses komunikasi.
- Suasana penyampaian pesan, situasi atau kondisi yang terjadi pada saat proses komunikasi antar pribadi berlangsung.
- Umpan balik, tanggapan yang diberikan oleh orangtua maupun anak setelah menyampaikan pesan
F. Lima ( 5 ) prinsip komunikasi
antar pribadi
1.
Komunikasi adalah Paket Isyarat
Perilaku komunikasi, apakah ini melibatkan pesan verbal,
isyarat tubuh, atau kombinasi dari keduanya, biasanya terjadi dalam “paket”.
Biasanya, perilaku verbal dan nonverbal saling memperkuat dan mendukung. Semua
bagian dari sistem pesan biasanya bekerja bersama-sama untuk mengkomunikasikan
makna tertentu.
2.
Komunikasi adalah Proses Penyesuaian
Komunikasi hanya dapat terjadi bila para komunikatornya
menggunakan sistem isyarat yang sama. Ini jelas kelihatan pada orang-orang yang
menggunakan bahasa berbeda. Anda tidak akan bisa berkomunikasi dengan orang
lain jika sistem bahasa anda berbeda. Tetapi, prinsip ini menjadi sangat
relevan bila kita menyadari bahwa tidak ada dua orang yang menggunakan sistem
isyarat yang persis sama. Orang tua dan anak, misalnya, bukan hanya memiliki
perbedaan kata yang berbeda, melainkan juga mempunyai arti yang berbeda untuk
istilah yang mereka gunakan.
3.
Komunikasi Mencakup Dimensi Isi Dan Hubungan
Komunikasi, setidak-tidaknya sampai batas tertentu,
berkaitan dengan dunia nyata atau sesuatu yang berada di luar (bersifat ekstern
bagi) pembicara dan pendengar. Tetapi, sekaligus, komunikasi juga menyangkut
hubungan di antara kedua pihak. Sebagai contoh, seorang atasan mungkin berkata
kepada bawahannya, “Datanglah ke ruang saya setelah rapat ini.” Pesan sederhana
ini mempunyai aspek isi (kandungan, atau content) dan aspek hubungan (relational).
4.
Komunikasi Melibatkan Transaksi Simetris dan Komplementer
Hubungan dapat berbentuk simetris atau komplementer. Dalam
hubungan simetris dua orang saling bercermin pada perilaku lainnya. Perilaku
satu orang tercermin pada perilaku yang lainnya. Jika salah seorang mengangguk,
yang lain mengangguk, jika yang satu menampakkan rasa cemburu, yang lain
memperlihatkan rasa cemburu; jika yang satu pasif, yang lain pasif. Hubungan
ini bersifat setara (sebanding), dengan penekanan pada meminimalkan perbedaan
di antara kedua orang yang bersangkutan.
5.
Rangkaian Komunikasi Dipunkuasi
Peristiwa komunikasi merupakan transaksi yang kontinyu.
Tidak ada awal dan akhir yang jelas. Sebagai pemeran serta atau sebagai
pengamat tindak komunikasi, kita membagi proses kontinyu dan berputar ini ke
dalam sebab dan akibat, atau ke dalam stimulus dan tanggapan. Artinya, kita
mensegmentasikan arus kontinyu komunikasi ini ke dalam potongan-potongan yang
lebih kecil. Kita menamai beberapa di antaranya sebagai sebab atau stimulus dan
lainnya sebagai efek atau tanggapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar