Sabtu, 15 Juni 2013

keajaiban penciptaan bumi




BAB I
PENDAHULUAN
Asal mula Alam semesta di gambarkan dalam Al-Qur’an pada ayat:
“Dialah pencipta langit dan bumi.” (Al Qur’an, 6:101)
          Seperti yang kita ketahui planet Bumi ialah planet ketiga dari susunan tata surya yang ada di alam semesta ini, yang diperkirakan usianya sudah mencapai sekitar 4,6 miliyar tahun, yang terdiri beberapa bagian lapisan-lapisan bumi.
           Apabila kita memperhatikan bumi tempat kita tinggal, bagaimana bumi kita ini diciptakan, niscaya kita akan melihat tanda-tanda kemahabesaran pencipta. Allah menciptakannya sebagai permadani yang terhampar dan dibentangkannya untuk hamba-hamba-Nya dan menyediakan di dalamnya segala kebutuhan mereka, rizki, makanan dan keperluan hidup mereka.
          Allah membuat jalan-jalan di atasnya agar makhluk hidup dapat berpindah guna memenuhi hajat hidup dan kebutuhan mereka. Allah memancangnya dengan gunung-gunung yang berfungsi sebagai pasak yang memelihara agar bumi tidak menggoyangkan mereka dan meluaskan diameternya. Allah menghamparkannya dan membentangkannya, menggelarnya dan meluaskannya. Allah jadikan sebagai tempat berkumpul bagi makhluk hidup. Bumi menampung mereka di atas punggungnya sebagai tempat tinggal bagi makhluk hidup. Dan sebagai penampung bagi makhluk yang sudah mati dalam perutnxa. Punggungnya adalah tempat tinggal bagi makhluk hidup dan perutnya adalah tempat tinggal bagi makhluk yang sudah mati.
         



BAB II
PEMBAHASAN
A.  Bumi
          Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya, yang sekarang sudah diperkirakanan usianya mencapai 4,6 Miliar tahun,dari batu tertua yang pernah ditemukan yang berusia sekitar 4,3 Mliar tahun. Jarak antara Bumi dengan Matahari149,6 juta kilometer atau 1 AU (Austronomical Unit). Bumi mempunyai lapisan udara atau yang disebut dengan Atmosfer, dan medan magnet yang melindungi permukaan bumi dari angin surya, sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara (atmosfer) terbagi menjadi troposfer, stratosfer, mesosfer, ionosfer, termosfer dan eksosfer.
         
          Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian yakni, bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan; bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari tanah dan bebatuan; bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau, sungai; bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer). Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain, misalnya dalam siklus biogeokimia dari berbagai unsur kimia yang ada dibumi, proses transfer panas dan perpindahan materi padat. Karena itu Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat di huni oleh berbagai jenis makhluk hidup.

B.  Penciptaan Bumi
          Banyak ilmuan yang percaya bahwa bumi terbentuk bersamaan dengan terbentuknya tata surya. Dalam bentuk standarnya, teori Dentuman Besar (Big Bang) mengasumsikan bahwa semua bagian jagat raya mulai mengembang secara serentak.
Dalam salah satu teori mengenai terciptanya alam semesta (teori big bang), disebutkan bahwa alam semesta tercita dari sebuah ledakan kosmis yang sekitar 10-20 miliar tahun yang lalu yang mengakibatkan adanya ekspansi (pengembangan) alam semesta. Sebelum terjadinya ledakan kosmis tersebut, seluruh ruang materi dan energi terkumpul dalam sebuah titik.
               
Didalam Al-qur’an surat Al-Anbiya (surat ke-21) ayat 30 disebutkan bahwa:

“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman”

Terjemahan ayat di atas mengandung pemilihan kata yang sangat penting dalam bahasa aslinya, bahasa Arab. Kata ratk diterjemahkan sebagai “suatu yang padu” yang berarti “bercampur, bersatu” dalam kamus bahasa Arab. Kata itu digunakan untuk merujuk dua zat berbeda yang menjadi satu. Frasa “Kami pisahkan” diterjemahkan dari kata kerja bahasa Arab, fatk yang mengandung makna bahwa sesuatu terjadi dengan memisahkan atau menghancurkan struktur ratk. Tumbuhnya biji dari tanah adalah salah satu tindakan yang menggunakan kata kerja ini.
Mari kita tinjau lagi ayat tersebut dengan pengetahuan ini di benak kita. Dalam ayat itu, langit dan bumi pada mulanya berstatus ratk. Mereka dipisahkan (fatk) dengan satu muncul dari yang lainnya. Menariknya, para ahli kosmologi berbicara tentang “telur kosmik” yang me-ngandung semua materi di alam semesta sebelum Dentuman Besar. De-ngan kata lain, semua langit dan bumi terkandung dalam telur ini dalam kondisi ratk. Telur kosmik ini meledak dengan dahsyat menyebabkan materinya menjadi fatk dan dalam proses itu terciptalah struktur keseluruhan alam semesta. Kebenaran lain yang terungkap dalam Al Quran adalah pengem-bangan jagat raya yang ditemukan pada akhir tahun 1920-an.

Lalu dalam Al-Qur’an surat Fussilat (surat ke-41) ayat 11 Allah berfirman :

“kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “ datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa ” keduanya pun menjawab “ kami datang dengan suka hati ”

Dalam Al-Qur’an surat Al-Furqon (surat ke-25) ayat ke empat:

“yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa...”

Dapat disimpulkan bahwa sebelum para ahli mengemukakan tentang teori big bang ( yang dimulai sejak tahun 1920-an), ayat-ayat Al-Qur’an telah secara jelas menceritakan bagaiman alam semesta ini terbentuk.

C.  Keajaiban Penciptaan Bumi
Salah satu temuan mutakhir didunia sains yang menjadi buah bibir dikalangan para ilmuan adalah prinsip Antropis, yang mengungkapkan bahwa setiap detailnya yang terdapat di alam semesta telah dirancang dengan ketepatan yang sempurna untuk memungkinkan makhluk hidup untuk hidup.
Ketika orang-orang berdiri dan mulai berjalan, mereka merasa tidak ada tekanan ke atas atau ke bawah. Duduk, berjalan, dan berlari adalah aktivitas yang sangat biasa. Namun setiap kali orang terlibat dalam kegiatan tersebut, mereka sama sekali tidak menyadari bahwa mereka menolak gaya gravitasi yang sangat kuat.
Hal yang paling penting dalam hal ini adalah ukuran Bumi. Jika ukurannya sedikit lebih kecil, maka gravitasi akan jauh lebih lemah, atmosfer planet akan terpecah dan menghilang, dan kita tidak akan mampu untuk tetap stabil di dunia. Jika bumi lebih besar, gravitasi akan cukup meningkat dan berbagai gas beracun akan membuat atmosfer kita mematikan. Bahkan jika kita berhasil untuk melindungi diri dari gas, kita tidak akan mampu bergerak. Namun sepertinya masalah tidak pernah muncul, karena ukuran bumi telah ditentukan dengan cara yang memungkinkan bagi kehidupan manusia. Kondisi yang menggabungkan secara halus di mana tidak ada cara bahkan satu dari mereka bisa muncul secara kebetulan. Para ilmuwan telah menghitung kemungkinan peristiwa semacam itu sebagai 1 dalam 10.123,1 Jelasnya, pembentukan secara kebetulan dari lingkungan yang cocok bagi kehidupan adalah tidak mungkin.
          Apakah Allah menghendaki demikian, Dia bisa membuat bintang dan planet yang cocok untuk kehidupan, mengatur hal-hal sehingga manusia tidak perlu makan atau minum, gas untuk bernapas dalam ukuran tertentu, atau gravitasi atau Matahari. Tapi Allah, Yang menciptakan semua yang ada, menghendaki untuk membawa semua kondisi secara terperinci yang diperlukan untuk kehidupan yang luar biasa untuk mengingatkan masyarakat bahwa Dia menciptakan dan mengendalikan segala sesuatu dan memberikan kita kesempatan untuk menghargai kekuasaan-Nya yang tak terbatas dan kembali kepada-Nya:
          الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا

Artinya : "Dia Pemilik kerajaan langit dan bumi milik. Dia tidak memiliki anak laki-laki, dan Dia tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya. Dia menciptakan segala sesuatu dan menetapkan ukuran-ukurannya dengan cara yang tepat." (QS. Al-Furqan : 2)

          Allah telah menciptakan jarak yang sempurna antara bumi dan matahari. Apabila jarak matahari lebih dekat dengan kita, maka semua yang ada di bumi akan menguap dan terbakar. Begitu juga, apabila jaraknya lebih jauh dari saat ini, maka semua daerah akan tertutupi es. Dengan begitu, tentu saja, kehidupan akan mustahil.
          Daerah kutub, daerah yang mendapatkan panas paling sedikit dari matahari, secara permanen diselimuti oleh es, sedangkan daerah ekuator, yang mendapatkan lebih banyak panas, selalu panas. Namun, perbedaan suhu antara kutub dan ekuator ini yang menyebabkan terciptanya iklim moderat di bumi secara keseluruhan, dan iklim inilah yang menyokong terwujudnya kehidupan. Hal tersebut adalah salah satu tanda dari tidak terhitungnya bukti cinta Allah kepada manusia.
          Bila matahari lebih besar atau lebih kecil, lebih jauh ataupun lebih dekat dengan bumi, maka sangat tidak mungkin terjadi kehidupan di planet kita.
          Bagaimanapun juga, Allah menciptakan matahari, bumi dan sistem tata surya dengan sedemikian teraturnya agar kita dapat hidup dengan nyaman. Di ayat lain dalam Al-Qur’an tertera bagaimana matahari dan bulan selalu bergerak sesuai perintah Allah :
وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومُ مُسَخَّرَاتٌ بِأَمْرِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

Artinya : "Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya)." (QS An-Nahl : 12)
          Bumi juga mengeluarkan berbagai jenis buah-buahan dan obat-obatan, rerumputan tempat gembala bagi hewan ternak dan burung-burung. Coba lihat juga bidang-bidang tanahnya yang berdampingan. Air hujan yang sama turun menyiramnya lalu tanah menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang berbeda warna, bentuk, aroma, rasa dan kegunaannya, padahal tanahnya sama dan air yang menyiramnya juga sama! Sebagaimana disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya:
“Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon kurma yang bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebagian tanam-tanamam itu atas sebagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.” (Ar-Ra’d: 4)
          Adapun seorang Astronom amerika Hugh Ross dalam bukunya yang berjudul “The Fingerprint of God, Recent scientific Discoveries Reveal The Unmistakable Identitiy of The Creator” telah membuat  daftar sendiri contoh adanya prinsip Antropis.
ü  Jarak bumi dengan Matahari
Jarak matahari ke bumi adalah 149.669.000 kilometer (atau 93.000.000 mil). Jarak ini dikenal sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk penyerderhanaan hitungan) menjadi 148 juta kilometer. Dibandingkan dengan bumi, diameter matahari kira-kira 112 kalinya. Gaya tarik matahari kira-kira 30 gaya tarik bumi. Sinar matahari menempuh masa 8 menit untuk sampai ke bumi.
Jika lebih jauh : Planet bumi akan terlalu dingin bagi siklus air yang stabil.
Jika lebih dekat : Planet bumi akan terlalu panas bagi siklus air yang stabil.

ü  Gravitsi di permukaan bumi
Gravitasi  permukaan dari objek astronomi (planet, bintang, dll.) adalah percepatan garvitasi yang berlaku pada obyek tersebut. Gravitasi permukaan bergantung pada massa dan radius obyek tersebut. Seringkali gravitasi permukaan dinyatakan sebagi rasiio dengan ketentuan yang berlaku dibumi.
Jika lebih kuat : Atmosfer bumi akan menahan terlalu banyak gas beracun (amoniakdan menthana)
Jika lebih lemah : Atmosfer bumi akan terlalu tipis karena banyak kehilangan udara.

ü  Periode rotasi bumi
Rotasi bumi merujuk pada gerakan berputar planet bumi pada sumbunya dan gerakan di orbitnya mengelilingi matahari.
Jika lebih lama : perbedaan suhu pada siang dan malam hari terlalu besar.
Jika terlalu cepat : kecepatan angin pada atmosfer terlalu tinggi

ü  Albedo
Merupakan sebuah besaran yang menggambarkan perbandingan antara sinar matahari yang tiba di permukaan bumi dan yang dipantulkan kembali ke angkasa dengan terjadinya perubahan panjang gelombang (outgoing longwave radiation).
Perbedaan panjang gelombang antara yang datang dan yang dipantulkan dapat dikaitkan dengan seberapa besar energi matahari yang diserap oleh permukaan bumi.
Jika lebih besar : efek rumah kaca tak terkendali akan terjadi.

ü  Aktivitas Gempa
gempa bumi dalah getaran atau guncangan yang terjadi dipermukaan bumi. Gempa bumi biasanya disebabkan oleh pergerakan kerak bumi( lempeng bumi ). Kata gempa bumi jua di gunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk ditahan.
Jika lebih besar : terlalu banyak makhluk hidup binasa
Jika lebih kecil : bahan makanan dasar laut tidak akan di daur ulang kedaratan melalui pengangkatan tektonik.

ü  Ketebalan kerak bumi
Kerak bumi adalah lapisan terluar bumi yang akan terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km, sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah basalt, sedangkan batuan penyusun kerak benua adalah granit, yang tidak sepadat basalt. Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km.
Jika lebih tebal : terlalu banyak oksigen berpindah dari atmosfer ke kerak bumi
Jika lebih tipis aktivitas tektonik dan vulkanik akan terlalu besar.

ü  Medan magnet bumi
Adalah suatu daerah di angkasa yang bentuknya ditentukan oleh luasnya medan magnet internal bumi, plasma angin, matahari, dan medan magnet antarplanet.
Jika lebih kuat : badai elektromagnetik akan terlalu merusak.
Jika lebih lemah : kurangnya perlindungan dari radiasi berbahaya yang berasal dari luar angkasa.

ü  Kadar ozon dalam atmosfer
Ozon terdiri dari 3 molekul oksigen dan berbahaya pada kesehatan manusia. Ozon dihasilkan berbagai persenyawaan kimia, tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet dan matahari.
Jika lebih besar : suhu permukaan bumi akan terlalu rendah
Jika lebih kecil : suhu permukaan bumi terlalu tinggi, terlalu banyak radiasi ultraviolet

















BAB III
KESIMPULAN
          Seperti yang kita ketahui Bumi adalah adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya, sesuai dengan prinsip Antropis yang mengungkapkan bahwa bahwa setiap detailnya yang terdapat di alam semesta telah dirancang dengan ketepatan yang sempurna untuk memungkinkan makhluk hidup untuk hidup. Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat di huni oleh berbagai jenis makhluk hidup.
          Keajaiban penciptaan bumi dapat kita lihat dari :
·    Gaya Gravitasi Bumi
·    Ukuran Bumi : Jika ukurannya sedikit lebih kecil, maka gravitasi akan jauh lebih lemah, atmosfer planet akan terpecah dan menghilang, dan kita tidak akan mampu untuk tetap stabil di dunia. Jika bumi lebih besar, gravitasi akan cukup meningkat dan berbagai gas beracun akan membuat atmosfer kita mematikan.
·    Jarak antara bumi dan matahari : . Apabila jarak matahari lebih dekat dengan kita, maka semua yang ada di bumi akan menguap dan terbakar. Begitu juga, apabila jaraknya lebih jauh dari saat ini, maka semua daerah akan tertutupi es. Dengan begitu, tentu saja, kehidupan akan mustahil.

Bagaimanapun juga, Allah menciptakan matahari, bumi dan sistem tata surya dengan sedemikian teraturnya agar kita dapat hidup dengan nyaman.
Begitu pula menurut Hugh Ross seorang astronom amerika sesuai dengan prinsip Antropis, yaitu :
·         Jarak antara bumi dan matahari
·         Gravitasi di permukaan bumi
·         Periode rotasi
·         Albedo
·         Aktivitas gempa
·         Ketebalan kerak bumi
·         Medan magnet, serta
·         Kadar ozon dalam atmosfer


DAFTAR PUSTAKA





Tidak ada komentar:

Posting Komentar