BAB I
PENDAHULUAN
Asal
mula Alam semesta di gambarkan dalam Al-Qur’an pada ayat:
“Dialah pencipta langit dan bumi.”
(Al Qur’an, 6:101)
Seperti
yang kita ketahui planet Bumi ialah planet ketiga dari susunan tata surya yang
ada di alam semesta ini, yang diperkirakan usianya sudah mencapai sekitar 4,6
miliyar tahun, yang terdiri beberapa bagian lapisan-lapisan bumi.
Apabila kita memperhatikan bumi tempat kita
tinggal, bagaimana bumi kita ini diciptakan, niscaya kita akan melihat
tanda-tanda kemahabesaran pencipta. Allah menciptakannya sebagai permadani yang
terhampar dan dibentangkannya untuk hamba-hamba-Nya dan menyediakan di dalamnya
segala kebutuhan mereka, rizki, makanan dan keperluan hidup mereka.
Allah membuat jalan-jalan di atasnya
agar makhluk hidup dapat berpindah guna memenuhi hajat hidup dan kebutuhan
mereka. Allah memancangnya dengan gunung-gunung yang berfungsi sebagai pasak
yang memelihara agar bumi tidak menggoyangkan mereka dan meluaskan diameternya.
Allah menghamparkannya dan membentangkannya, menggelarnya dan meluaskannya.
Allah jadikan sebagai tempat berkumpul bagi makhluk hidup. Bumi menampung
mereka di atas punggungnya sebagai tempat tinggal bagi makhluk hidup. Dan
sebagai penampung bagi makhluk yang sudah mati dalam perutnxa. Punggungnya
adalah tempat tinggal bagi makhluk hidup dan perutnya adalah tempat tinggal
bagi makhluk yang sudah mati.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari delapan
planet dalam Tata Surya, yang sekarang sudah diperkirakanan usianya mencapai
4,6 Miliar tahun,dari batu tertua yang pernah ditemukan yang berusia sekitar
4,3 Mliar tahun. Jarak antara Bumi dengan Matahari149,6 juta kilometer atau 1
AU (Austronomical Unit). Bumi mempunyai lapisan udara atau yang disebut dengan
Atmosfer, dan medan magnet yang melindungi permukaan bumi dari angin surya,
sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara (atmosfer)
terbagi menjadi troposfer, stratosfer, mesosfer, ionosfer, termosfer dan
eksosfer.
Berdasarkan susunan kimianya, bumi
dapat dibagi menjadi empat bagian yakni, bagian padat (lithosfer) yang terdiri
dari tanah dan batuan; bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari tanah dan
bebatuan; bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem
perairan seperti laut, danau, sungai; bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti
seluruh permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis
organisme (biosfer). Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama
lain, misalnya dalam siklus biogeokimia dari berbagai unsur kimia yang ada
dibumi, proses transfer panas dan perpindahan materi padat. Karena itu Bumi
merupakan satu-satunya planet yang dapat di huni oleh berbagai jenis makhluk
hidup.
B. Penciptaan Bumi
Banyak ilmuan yang percaya bahwa bumi
terbentuk bersamaan dengan terbentuknya tata surya. Dalam bentuk standarnya,
teori Dentuman Besar (Big Bang) mengasumsikan bahwa semua bagian jagat raya
mulai mengembang secara serentak.
Dalam salah satu teori mengenai
terciptanya alam semesta (teori big bang), disebutkan bahwa alam semesta
tercita dari sebuah ledakan kosmis yang sekitar 10-20 miliar tahun yang lalu
yang mengakibatkan adanya ekspansi (pengembangan) alam semesta. Sebelum
terjadinya ledakan kosmis tersebut, seluruh ruang materi dan energi terkumpul dalam
sebuah titik.
Didalam
Al-qur’an surat Al-Anbiya (surat ke-21) ayat 30 disebutkan bahwa:
“Dan
apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka
tiada juga beriman”
Terjemahan
ayat di atas mengandung pemilihan kata yang sangat penting dalam bahasa
aslinya, bahasa Arab. Kata ratk diterjemahkan sebagai “suatu yang padu” yang berarti
“bercampur, bersatu” dalam kamus bahasa Arab. Kata itu digunakan untuk merujuk
dua zat berbeda yang menjadi satu. Frasa “Kami pisahkan” diterjemahkan dari
kata kerja bahasa Arab, fatk yang mengandung makna bahwa sesuatu terjadi dengan
memisahkan atau menghancurkan struktur ratk. Tumbuhnya biji dari tanah adalah
salah satu tindakan yang menggunakan kata kerja ini.
Mari
kita tinjau lagi ayat tersebut dengan pengetahuan ini di benak kita. Dalam ayat
itu, langit dan bumi pada mulanya berstatus ratk. Mereka dipisahkan (fatk)
dengan satu muncul dari yang lainnya. Menariknya, para ahli kosmologi berbicara
tentang “telur kosmik” yang me-ngandung semua materi di alam semesta sebelum
Dentuman Besar. De-ngan kata lain, semua langit dan bumi terkandung dalam telur
ini dalam kondisi ratk. Telur kosmik ini meledak dengan dahsyat menyebabkan
materinya menjadi fatk dan dalam proses itu terciptalah struktur keseluruhan
alam semesta. Kebenaran lain yang terungkap dalam Al Quran adalah pengem-bangan
jagat raya yang ditemukan pada akhir tahun 1920-an.
Lalu dalam
Al-Qur’an surat Fussilat (surat ke-41) ayat 11 Allah berfirman :
“kemudian
Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata
kepadanya dan kepada bumi: “ datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan
suka hati atau terpaksa ” keduanya pun menjawab “ kami datang dengan suka hati
”
Dalam Al-Qur’an
surat Al-Furqon (surat ke-25) ayat ke empat:
“yang
menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam
masa...”
Dapat
disimpulkan bahwa sebelum para ahli mengemukakan tentang teori big bang ( yang
dimulai sejak tahun 1920-an), ayat-ayat Al-Qur’an telah secara jelas
menceritakan bagaiman alam semesta ini terbentuk.
C. Keajaiban Penciptaan Bumi
Salah satu temuan mutakhir didunia sains yang menjadi buah bibir
dikalangan para ilmuan adalah prinsip Antropis, yang mengungkapkan bahwa setiap
detailnya yang terdapat di alam semesta telah dirancang dengan ketepatan yang
sempurna untuk memungkinkan makhluk hidup untuk hidup.
Ketika orang-orang berdiri dan mulai berjalan, mereka merasa tidak ada
tekanan ke atas atau ke bawah. Duduk, berjalan, dan berlari adalah aktivitas
yang sangat biasa. Namun setiap kali orang terlibat dalam kegiatan tersebut,
mereka sama sekali tidak menyadari bahwa mereka menolak gaya gravitasi yang
sangat kuat.
Hal yang paling penting dalam hal ini adalah ukuran Bumi. Jika ukurannya
sedikit lebih kecil, maka gravitasi akan jauh lebih lemah, atmosfer planet akan
terpecah dan menghilang, dan kita tidak akan mampu untuk tetap stabil di dunia.
Jika bumi lebih besar, gravitasi akan cukup meningkat dan berbagai gas beracun
akan membuat atmosfer kita mematikan. Bahkan jika kita berhasil untuk
melindungi diri dari gas, kita tidak akan mampu bergerak. Namun sepertinya
masalah tidak pernah muncul, karena ukuran bumi telah ditentukan dengan cara
yang memungkinkan bagi kehidupan manusia. Kondisi yang menggabungkan secara
halus di mana tidak ada cara bahkan satu dari mereka bisa muncul secara kebetulan.
Para ilmuwan telah menghitung kemungkinan peristiwa semacam itu sebagai 1 dalam
10.123,1 Jelasnya, pembentukan secara kebetulan dari lingkungan yang cocok bagi
kehidupan adalah tidak mungkin.
Apakah Allah menghendaki demikian, Dia bisa membuat bintang
dan planet yang cocok untuk kehidupan, mengatur hal-hal sehingga manusia tidak
perlu makan atau minum, gas untuk bernapas dalam ukuran tertentu, atau
gravitasi atau Matahari. Tapi Allah, Yang menciptakan semua yang ada,
menghendaki untuk membawa semua kondisi secara terperinci yang diperlukan untuk
kehidupan yang luar biasa untuk mengingatkan masyarakat bahwa Dia menciptakan
dan mengendalikan segala sesuatu dan memberikan kita kesempatan untuk
menghargai kekuasaan-Nya yang tak terbatas dan kembali kepada-Nya:
الَّذِي
لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ
لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا
Artinya : "Dia Pemilik kerajaan langit dan bumi milik. Dia tidak memiliki anak laki-laki, dan Dia tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya. Dia menciptakan segala sesuatu dan menetapkan ukuran-ukurannya dengan cara yang tepat." (QS. Al-Furqan : 2)
Allah telah menciptakan jarak yang
sempurna antara bumi dan matahari. Apabila jarak matahari lebih dekat dengan
kita, maka semua yang ada di bumi akan menguap dan terbakar. Begitu juga,
apabila jaraknya lebih jauh dari saat ini, maka semua daerah akan tertutupi es.
Dengan begitu, tentu saja, kehidupan akan mustahil.
Daerah kutub, daerah yang mendapatkan
panas paling sedikit dari matahari, secara permanen diselimuti oleh es,
sedangkan daerah ekuator, yang mendapatkan lebih banyak panas, selalu panas.
Namun, perbedaan suhu antara kutub dan ekuator ini yang menyebabkan terciptanya
iklim moderat di bumi secara keseluruhan, dan iklim inilah yang menyokong
terwujudnya kehidupan. Hal tersebut adalah salah satu tanda dari tidak
terhitungnya bukti cinta Allah kepada manusia.
Bila matahari lebih besar atau lebih
kecil, lebih jauh ataupun lebih dekat dengan bumi, maka sangat tidak mungkin
terjadi kehidupan di planet kita.
Bagaimanapun juga, Allah menciptakan
matahari, bumi dan sistem tata surya dengan sedemikian teraturnya agar kita
dapat hidup dengan nyaman. Di ayat lain dalam Al-Qur’an tertera bagaimana
matahari dan bulan selalu bergerak sesuai perintah Allah :
وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ
وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومُ مُسَخَّرَاتٌ بِأَمْرِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ
لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
Artinya : "Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya)." (QS An-Nahl : 12)
Bumi juga
mengeluarkan berbagai jenis buah-buahan dan obat-obatan, rerumputan tempat
gembala bagi hewan ternak dan burung-burung. Coba lihat juga bidang-bidang
tanahnya yang berdampingan. Air hujan yang sama turun menyiramnya lalu tanah
menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang berbeda warna, bentuk, aroma,
rasa dan kegunaannya, padahal tanahnya sama dan air yang menyiramnya juga sama!
Sebagaimana disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya:
“Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang
berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon kurma yang
bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebagian
tanam-tanamam itu atas sebagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.”
(Ar-Ra’d: 4)
Adapun seorang Astronom amerika Hugh
Ross dalam bukunya yang berjudul “The Fingerprint of God, Recent scientific
Discoveries Reveal The Unmistakable Identitiy of The Creator” telah
membuat daftar sendiri contoh adanya
prinsip Antropis.
ü Jarak bumi
dengan Matahari
Jarak matahari ke bumi adalah 149.669.000 kilometer (atau 93.000.000 mil).
Jarak ini dikenal sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk
penyerderhanaan hitungan) menjadi 148 juta kilometer. Dibandingkan dengan bumi,
diameter matahari kira-kira 112 kalinya. Gaya tarik matahari kira-kira 30 gaya
tarik bumi. Sinar matahari menempuh masa 8 menit untuk sampai ke bumi.
Jika lebih
jauh : Planet bumi akan terlalu dingin bagi siklus air yang stabil.
Jika lebih
dekat : Planet bumi akan terlalu panas bagi siklus air yang stabil.
ü Gravitsi di
permukaan bumi
Gravitasi permukaan dari objek
astronomi (planet, bintang, dll.) adalah percepatan garvitasi yang berlaku pada
obyek tersebut. Gravitasi permukaan bergantung pada massa dan radius obyek
tersebut. Seringkali gravitasi permukaan dinyatakan sebagi rasiio dengan
ketentuan yang berlaku dibumi.
Jika lebih
kuat : Atmosfer bumi akan menahan terlalu banyak gas beracun (amoniakdan
menthana)
Jika lebih
lemah : Atmosfer bumi akan terlalu tipis karena banyak kehilangan udara.
ü Periode
rotasi bumi
Rotasi bumi merujuk pada gerakan berputar planet bumi pada sumbunya dan
gerakan di orbitnya mengelilingi matahari.
Jika lebih
lama : perbedaan suhu pada siang dan malam hari terlalu besar.
Jika terlalu
cepat : kecepatan angin pada atmosfer terlalu tinggi
ü Albedo
Merupakan sebuah besaran yang menggambarkan perbandingan antara sinar
matahari yang tiba di permukaan bumi dan yang dipantulkan kembali ke angkasa
dengan terjadinya perubahan panjang gelombang (outgoing longwave radiation).
Perbedaan
panjang gelombang antara yang datang dan yang dipantulkan dapat dikaitkan
dengan seberapa besar energi matahari yang diserap oleh permukaan bumi.
Jika lebih
besar : efek rumah kaca tak terkendali akan terjadi.
ü Aktivitas
Gempa
gempa bumi dalah getaran atau guncangan yang terjadi dipermukaan bumi.
Gempa bumi biasanya disebabkan oleh pergerakan kerak bumi( lempeng bumi ). Kata
gempa bumi jua di gunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian
gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi
terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar
untuk ditahan.
Jika lebih
besar : terlalu banyak makhluk hidup binasa
Jika lebih
kecil : bahan makanan dasar laut tidak akan di daur ulang kedaratan melalui
pengangkatan tektonik.
ü Ketebalan
kerak bumi
Kerak bumi adalah lapisan terluar bumi yang akan terbagi menjadi dua
kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai
ketebalan sekitar 5-10 km, sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar
20-70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah basalt, sedangkan batuan
penyusun kerak benua adalah granit, yang tidak sepadat basalt. Kerak bumi dan
sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang
lebih 80 km.
Jika lebih
tebal : terlalu banyak oksigen berpindah dari atmosfer ke kerak bumi
Jika lebih
tipis aktivitas tektonik dan vulkanik akan terlalu besar.
ü Medan magnet
bumi
Adalah suatu daerah di angkasa yang bentuknya ditentukan oleh luasnya medan
magnet internal bumi, plasma angin, matahari, dan medan magnet antarplanet.
Jika lebih
kuat : badai elektromagnetik akan terlalu merusak.
Jika lebih
lemah : kurangnya perlindungan dari radiasi berbahaya yang berasal dari luar
angkasa.
ü Kadar ozon
dalam atmosfer
Ozon terdiri dari 3 molekul oksigen dan berbahaya pada kesehatan manusia.
Ozon dihasilkan berbagai persenyawaan kimia, tetapi mekanisme utama penghasilan
dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet dan
matahari.
Jika lebih
besar : suhu permukaan bumi akan terlalu rendah
Jika lebih
kecil : suhu permukaan bumi terlalu tinggi, terlalu banyak radiasi ultraviolet
BAB
III
KESIMPULAN
Seperti yang kita ketahui Bumi adalah
adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya, sesuai dengan
prinsip Antropis yang mengungkapkan bahwa bahwa
setiap detailnya yang terdapat di alam semesta telah dirancang dengan ketepatan
yang sempurna untuk memungkinkan makhluk hidup untuk hidup. Bumi
merupakan satu-satunya planet yang dapat di huni oleh berbagai jenis makhluk
hidup.
Keajaiban penciptaan bumi dapat kita
lihat dari :
· Gaya
Gravitasi Bumi
·
Ukuran Bumi : Jika ukurannya sedikit lebih kecil, maka gravitasi akan jauh lebih
lemah, atmosfer planet akan terpecah dan menghilang, dan kita tidak akan mampu
untuk tetap stabil di dunia. Jika bumi lebih besar, gravitasi akan cukup
meningkat dan berbagai gas beracun akan membuat atmosfer kita mematikan.
·
Jarak antara bumi dan
matahari : . Apabila jarak matahari lebih dekat dengan kita, maka semua yang ada di
bumi akan menguap dan terbakar. Begitu juga, apabila jaraknya lebih jauh dari
saat ini, maka semua daerah akan tertutupi es. Dengan begitu, tentu saja,
kehidupan akan mustahil.
Bagaimanapun juga, Allah menciptakan matahari, bumi
dan sistem tata surya dengan sedemikian teraturnya agar kita dapat hidup dengan
nyaman.
Begitu pula menurut Hugh Ross seorang astronom amerika
sesuai dengan prinsip Antropis, yaitu :
·
Jarak antara bumi dan matahari
·
Gravitasi di permukaan bumi
·
Periode rotasi
·
Albedo
·
Aktivitas gempa
·
Ketebalan kerak bumi
·
Medan magnet, serta
·
Kadar ozon dalam atmosfer
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar