Selasa, 01 Desember 2015

KEWIRAUSAHAAN :)



TUGAS DAN TUGAS !!!!
KEEP HWAITING AND ALWAYS :)


 " KEWIRAUSAHAAN DAN WIRA USAHA "


BAB I
PENDAHULUAN
Wirausaha atau kita sebut pengusaha adalah seorang pelopor bisnis baru atau seorang manajer yang mencoba untuk memperbaiki suatu unit organisasi dengan memprakarsai perubahan bentuk. Menurut Longenecker (2001) wirausaha (entrepreneur) adalah seorang yang memulai dan atau mengoperasikan bisnis.
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama. Istilah wirausaha kini makin banyak digunakan orang terutama karena memang penekanan pada segi bisnisnya. Walaupun demikian mengingat tantangan yang dihadapi oleh generasi muda pada saat ini banyak pada bidang lapangan kerja, maka pendidikan wiraswasta mengarah untuk survival dan kemandirian seharusnya lebih ditonjolkan.
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, prilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah kepada upaya mencari, menciptakan dan menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi atau memperoleh keuntungan yang sangat besar.
Sebelum seseorang memulai atau menciptakan suatu usaha, haruslah memiliki konsep dasar tentang kewirausahaan agar usaha yang akan dirintis berjalan lancar dan dapat mengatasi problematika yang terjadi sekarang ini. Konsep dasar kewirausahaan merupakan titik awal dalam memulai suatu usaha dan juga menentukan berhasil tidaknya usaha yang dirintis. Selain itu, dengan berwirausaha seseorang akan berusaha mandiri, kreatif, dan inovatif agar usahanya dapat diterima di masyarakat. Dengan demikian kami berharap generasi muda lebih termotivasi untuk kreatif, inovatif untuk menciptakan sebuah usaha yang dapat membangun perekonomian negara agar lebih baik dari sebelumnya.






BAB II
PEMBAHASAN

A.                Pengertian Kewirausahaan dan Wirausaha

                                                    I.               Kewirausahaan
Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007 : 18).
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, prilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah kepada upaya mencari, menciptakan dan menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi atau memperoleh keuntungan yang sangat besar.
Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803). Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
v  Richard Cantillon (1775)
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian.
v  Jean Baptista Say (1816)
Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya.
v  Frank Knight (1921)
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang wirausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.
.
v  Joseph Schumpeter (1934)
Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk :
1.    Memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru,                                                    
2.    Memperkenalkan metoda produksi baru,
3.    Membuka pasar yang baru (new market),
4.    Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau
5.    Menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya. Penrose (1963) Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
v  Harvey Leibenstein (1968, 1979)
Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
v  Israel Kirzner (1979)
Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar.
v  Peter F. Drucker
Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.
v  Zimmerer
Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).

Kesimpulan dari kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.

                                                II.               Wirausaha
Istilah wirausaha muncul kemudian setelah dan sebagai padanan wiraswasta yang sejak awal sebagian orang masih kurang sreg dengan kata swasta.
Kata kewirausahaan berasal dari kata wirausaha. Kata wirausaha merupakan gabungan dua kata yang menjadi satu yaitu kata wira dan usaha. Wira artinya pahlawan, laki-laki, sifat jantan, perwira. Usaha artinya perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya atau kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.
Wirausaha juga merupakan orang yang mempunyai semangat, sikap, prilaku dan kemampuan kewirausahaan, dimana orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan kemungkinan mengalami keuntungan dan kerugian. Pengertian Wirausaha juga relatif berbeda-beda antar para ahli atau para sumber acuan, berikut beberapa definisi Wirausaha :
  • (Raymond W.Y. Kao)
 -Wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu gagasan menjadi realita.
  • (Richard Cantillon)
-Wirausaha adalah seseorang yang mampu memindahkan atau mengkonversikan sumber-sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ketingkat produktivitas yang lebih tinggi.
  • (Schumpeter)
 -Wirausaha merupakan inovator yang tidak selalu menjadi inventor (penemu).
  • (Syamsudin Suryana)
-Wirausaha adalah seseorang yang memiliki karakteristik percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko yang wajar, kepemimpinan yang lugas, kreatif menghasilkan inovasi, serta berorientasi pada masa depan.
  • (Prawirokusumo)
 -Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.

B.     Konsep Dasar Kewirausahaan dan Wirausaha
1.         Karakteristik dan Nilai Hakiki Kewirausahaan
·         Karakteristik Kewirausahaan
Sebenarnya banyak sekali hal-hal yang harus dimiliki dalam diri seorang wirausahawan. Hal ini diperlukan agar wirausahawan mampu bersaing dengan dunia luar dan mencapai kesuksesan.
Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut :
a. Memiliki keinginan dan keberanian.
Untuk memulai berwirausaha diperlukan keinginan dan keberanian yang kuat, siap mental, fisik dan psikis. Karena ini adalah langkah awal menuju sebuah kesuksesan.
b. Memiliki intuisi.
Siapa saja bisa jadi wirausahawan, tidak ada tes atau wawancaranya. Orang yang berpendidikan rendah maupun tinggi, orang yang modalnya sedikit atau banyak, bisa melakukannya. Intuisi dapat diperoleh dengan cara saling berbagi pengalaman dengan orang lain dan mempelajari pengalaman orang lain.
c. Berani mengambil risiko.
Segala sesuatu yang diperbuat pasti memiliki risiko. Seorang wirausawan harus siap untuk sukses dan harus siap gagal, terlebih lagi jika ia belum memiliki pengalaman apapun mengenai berwirausaha.
d. Bersikap optimis.
Sikap optimis sangat diperlukan untuk meraih kesuksesan, karena optimisme merupakan dorongan dalam diri untuk terus maju.

Banyak para ahli yang mengemukakan karakteristik kewirausahaan dengan berbagai konsep yang berbeda-beda. Dalam Islam karakteristik wirausaha antara lain:
a)    Sifat takwa, tawakkal, zikir dan syukur.
b)   Jujur.
c)    Bangun Subuh dan bekerja.
d)   Toleransi.
e)    Berzakat dan berinfaq.



·         Nilai-nilai Hakiki Kewirausahaan
Masing-masing karakteristik kewirausahaan memiliki makna dan perangai tersendiri yang disebut nilai. Nilai-nilai kewirausahaan identik dengan sistem nilai yang melekat pada sistem nilai manajer. Ada empat nilai dengan orientasi dan ciri masing-masing sebagai berikut:
a) Wirausaha yang berorientasi kemajuan untuk memperoleh materi, ciri-cirinya pengambilan risiko, terbuka terhadap teknologi, dan mengutamakan materi.
b) Wirausaha yang berorientasi padab kemajuan tetapi bukan untuk mengejar materi. Wirausaha ini hanya ingin mewujudkan rasa tanggung jawab, pelayanan, sikap positiv dan kreativitas.
c) Wirausaha yang berorientasi pada materi, dengan berpatokan pada kebiasaan yang sudah ada, misalnya dalam perhitungan usaha dengan kira-kira, sering menhadap ke arah tertentu(aliran fengshui)supaya berhasil.
d) Wirausaha yang berorientasi pada non meteri, dengan bekerja berdasarkan kebiasaan, wirausaha model ini biasanya tergantung pada pengalaman, berhitung dengan mengunakan mistik, paham etnosentris, dan taat pada tata cara leluhur.


2.          Berfikir Kreatif dalam Kewirausahaan
Menurut Zimmerer tujuh langkah proses kreatif yaitu dengan menggunakan otak sebelah kiri yaitu :
1.   Persiapan (preparation), yaitu menyangkut kesiapan kita untuk berpikir kreatif.
2. Penyelidikan (investigation) dalam penyelidikan diperlukan individu yang dapat mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang masalah atau keputusan.
3. Transformasi (transformation), yaitu menyangkut kesamaan dan perbedaan pandangan diantara informasi yang terkumpul.
4. Penetasan (incubation), yaitu menyiapkan pikiran bawah sadar untuk merenungkan informasi yang terkumpul.
5. Penerangan (illimination), yaitu ketika ada pemecahan spontan yang menyebabkan adanya titik terang yang terus-menerus.
6. Pengujian (verivication), yaitu menyangkut ketepatan ide-ide seakurat mungkin dan semanfaat mungkin
7. Implementasi  (implemetation), yaitu mentransformasikan ide-ide ke dalanm praktek bisnis.

3.         Motif Berwirausaha
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa seseorang tertarik untuk berwirausaha dari berbagai segi ;
o  Keuangan, untuk mencari nafkah, ingin menjadi kaya, menambah pendapatan, jaminan atau tabungan di masa depan.
o  Sosial, untuk memperoleh status yang lebih tinggi atau gengsi, dihormati banyak orang, dan mengenal dan dikenal banyak orang.
o  Pelayanan, untuk membahagiakan orangtua atau orang terdekat,  memberi lapangan pekerjaan bagi orang lain, memakmurkan dan mensejahterakan Indonesia secara tidak langsung.
o  Kepribadian, untuk melatih diri manjadi pribadi yang tanggung jawab, mandiri, tidak bergantung kepada orang lain, inovatif, kreatif, produktif.
o  Berprestasi, untuk mencapai kepuasan terbaik dengan cara terbaiknya.


4.         Pola Pikir Wirausahaan
Segala sesuatu yang kita lakukan pasti memiliki risiko. Seberat apapun risikonya, seharusnya tidak menjadi halangan bagi seseorang untuk mengambil keputusan atau berwirausaha.
Ø  Percaya diri
Seorang wirausaha harus percaya diri terhadap apa yang dikerjakannya. Karena jika itu tidak punya rasa percaya diri ia tidak akan pernah maju.
Ø  Berorientasi pada prestasi
Ø  Berani mengambil risiko
Ø  Berjiwa independen
Dalam mengambil keputusan untuk melakukan suatu kebijakan, seorang wirausaha harus memutuskannya sendiri. Ia juga harus tegas dalam berpendirian. Jika tidak, ia akan mudah terpengaruh oleh orang lain yang mungkin saja bisa merupakan hal-hal negatif yang membahayakan.
Ø  Kreatif dan inovatif
Untuk mencapai kesuksesan, kreatif dan inovatif sangatlah dibutuhkan karena persaingan dalam bidang kewirausahaan sangatlah ketat. Bisa dibilang hal ini salah satu faktor besar yang menentukan sukses tidaknya usaha seseorang.
Ø  Ulet dan tekun
Berwirausaha bukanlah hal yang mudah, jadi perlu keuletan dan ketekunan untuk berwirausaha yang benar agar tercapai sebuah kesuksesan.

5.         Proses Wirausaha
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996 : 3), proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Sebuah inovasi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal tersebut misalnya pendidikan dan pengalaman. Contoh faktor eksternal nya adalah aktivitas, peran,dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembangan menajdi kewirausahaan melalui proses yang dipengrauhi lingkungan, organisasi dan keluarga (Suryana, 2001 : 34).
  1. Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri atau manufaktur atau produksi atau jasa.
  2. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap “jalan”, tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
  3. Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi
  4. Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.

6.         Keuntungan dan Kerugian Berwirausaha
v Keuntungan bagi Wirausahawan
Tiap orang tertarik untuk berwirausaha dikerenakan berbagai keuntungan, banyak sekali keuntungan yang akan didapat jika seseorang berani untuk berwirausaha yang paling terlihat keuntungannya dalam berwirausaha dapat dikelompokkan dalam tiga kategori dasar :
a)            Keuntungan Berupa Laba
Wirausaha mengharapkan hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan uang yang diinvestasikan tetapi juga memberikan keuntungan yang pantas bagi resiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri. Dengan demikian keuntungan berupa laba merupakan motifasi yang kuat bagi wirausaha tertentu.
Laba adalah salah satu cara dalam mempertahankan nilai perusahaan. Beberapa wirausaha mungkin mengambil laba bagi dirinya sendiri atau membagikan laba tersebut, tetapi kebanyakan wirausaha puas dengan laba yang pantas.
b)            Keuntungan Berupa Kebebasan
Kebebasan untuk menjalankan perusahaannya merupakan keuntungan lain bagi seorang wirausaha. Hasil survey dalam bisnis berskala kecil tahun 1991 menunjukkan bahwa 38% dari orang-orang yang meninggalkan pekerjaan nya di perusahaan lain karena mereka ingin menjadi bos atas perusahaan sendiri. Beberapa wirasuaha menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan dan perilaku kerja pribadnya secara fleksibel. Kenyataannya banyak wirausaha tidak mengutamakan fleksibiltas disatu sisi saja. Akan tetapi wirausaha menghargai kebebasan dalam karir kewirausahaan, seperti mengerjakan urusan mereka dengan cara sendiri, memungut laba sendiri dan mengatur jadwal sendiri.
c)             Keuntungan Berupa Kepuasan Dalam Menjalani Hidup
Wirausaha sering menyatakan kepuasan yang mereka dapatkan dalam menjalankan bisnisnya sendiri. Pekerjaan yang mereka lakukan memberikan kenikmatan yang berasal dari kebebasan dan kenikmatan ini merefleksikan pemenuhan kerja pribadi pemilik pada barang dan jasa perusahaan. Banyak perusahaan yang dikelolah oleh wirausaha tumbuh menjadai besar akan tetapi ada juga yang relative tetap berskala kecil.

v Kerugian seorang wirausahawan
Tapi kadang kala dalam berwirausaha juga mengalami kerugian dari berbagai penyebab;
                                  i.                   Tidak kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
                                ii.                   Kurang berpengalaman
 baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
                              iii.                   Kurang dapat mengendalikan keuangan.
 Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan menghambat operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
                              iv.                   Gagal dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
                                v.                   Lokasi yang kurang memadai.
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
                              vi.                   Kurangnya pengawasan peralatan.
Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
                            vii.                   Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
                          viii.                   Ketidak mampuan dalam melakukan peralihan atau transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.

        Peggy Lambing dan Charles L Khuel (2000:19-20) juga mengemukakan keuntungan dan kerugian berwirausah sebagai berikut:
- Keuntungan berwirausaha :
1. Otonomi. Pemgelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausah menjadi seorang “bos” yang penuh kepuasan. 
2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Tantangan awal atau perasaan bermotivasi yang tinggi merupakan hal yang menggembirakan. Peluang untuk menggembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat memotivasi wirausaha.
3. Control financial. Wirausaha memiliki kebebasan untuk mengelola keuangan dan merasa kekeyaan milik sendiri.
-Kerugiaan berwirausaha :
1. Pengorbanan personal. Pada awalnya, wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu yang tersedia untuk kepentingan keluarga.
2. Beban tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran, keungan, personal, maupun pengadaan dan pelatihan.
3. Kecilnya keuntungan dan besarnya kemungkinan gagal. Karena wirausaha menggunakan sumber dana miliknya sendiri, maka margin laba/keuntungan yang diperoleh akan relative kecil.




BAB III
KESIMPULAN
Kewirausahaan bukanlah suatu hal yang mudah dilakukan sehingga banyak yang perlu dipelajari dan diperhatikan untuk menjadi seorang wirausahawan. Dewasa ini kewirausahaan sudah mulai berkembang diiringi oleh majunya teknologi, pengetahuan, dan faktor pendorong lainnya.
Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Wirausaha juga merupakan orang yang mempunyai semangat, sikap, prilaku dan kemampuan kewirausahaan, dimana orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan kemungkinan mengalami keuntungan dan kerugian.
Hakikat kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat dalam menghadapi tantangan hidup.
Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi.









DAFTAR PUSTAKA

1 komentar: